Rumah itu berada di pinggiran jalan besar tepatnya di jalan kusuma 31, jalanan besar yang dipenuhi dengan pohon asam Jawa tua.(aku juga akan cerita jalan penuh kenangan ini). Berada di depan terminal dokar atau pedati pada awalnya membuat tempat itu strategis tapi juga ribut. kami semua besar disana, di deretan toko yang memanjang hingga berbatas dengan jalan Kolopaking di seberang kanannya dari arah rumah kami. Dan berbatas dengan jalan ke arah pabrik kilang padi dan pabrik mie di belokan sebelah kirinya
Rumah kami cukup besar, bahkan mungkin bisa dibuat maal jika kakekku mau, tapi kakek lebih senang berbisnis barang daur ulang yang pada saat itu merupakan bisnis langka. Kelak aku mungkin juga akan cerita tentang naluri bisnisku yang mungkin lahir dari kakekku ini.
Rumah itu berlantai dua di bagian samping dan belakang, tapi di bagian depannya tetap dipertahankan seperti rumah tua, bahkan oleh nenek difungsikan sebagai warung nasi. Sedangkan sebelahnya untuk para pekerja pembuat barang berbahan baku karet.
Rumah itu punya beranda di dalam rumahnya berupa halaman terbuka, sehingga baik siang dan malampun kami tetap bisa menikmati udara segar. Kakekku hampir setiap malam membersihkan halaman itu, sehingga mirip dengan halaman rumah jepang yang bertabur pasir tersapu rapi. Aku tidak ingat apakah setiap kali kakek sedang bekerja dan kami berlarian di atasnya selalu bermuka cemberut?. Tapi yang kuingat antara lupa dan tidak, kakek orangnya penyabar dan ramah. Dengan Rambut putih yang lebat, dan berwajah tua yang anggun. Tapi terkadang terlihat lebih muda daripada wajah para pekerja yang bahkan berusia lebih muda.
Lagi soal rumah itu, seringkali dalam waktu yang hampir rutin, rumah juga disinggahi oleh para pekerja musiman yang menjual mainan anak-anak-sekaligus juga memproduksinya di rumah kami. Hanya pada musim tertentu, detailnya nanti aku ceritakan juga. Kakek memang memfungsikan rumah itu untuk banyak hal, bisnis dan juga rumah tinggal.
Rumah itu menyimpan hampir semua memori keluarga besar kami. Dimulai dari masa kecilku yang penuh romantika hingga, masa-masa ibuku tinggal sendiri tanpa kami ditahun awal 1979-an, bahkan hingga tahun-tahun berikutnya ketika rumah itu beralih fungsi dan kepemilikan, ini juga menyimpan cerita yang panjang.
Ours Home
by hans@acehdigest
The house is located on the outskirts of major roads in the road rather kusuma 31, a big street filled with old Javanese tamarind tree. (I will also be the story of this memorable road). Being in front of the terminal carts or wagons at first to make the place a strategic but also noisy. we are all great there, in the row of shops extending Kolopaking bounded by the road right across from the direction of our home. And bounded by the road to the refinery plant rice and noodle factory in the left corner.
Our house is quite large, it may even be made maal if my grandfather wanted to, but prefer to do business grandfather recyclables at the time the business is rare. Someday I might as well be a story about my business instincts that may be born from this my grandfather.The house was a two-story side and rear section, but the front section will be retained as an old house, even the grandmothers functioned as rice stall. Meanwhile, next door to the workers made from raw rubber goods makers.
The house has a porch on the home page opens, so that both day and night we can still enjoy the fresh air. My grandfather almost every night to clean the yard, so similar to the Japanese home page is sprinkled with sand swept neatly. I do not remember if every time my grandfather was working and we are running on it are always grim-visaged?. But I remembered the forgotten and no, grandfather patient and friendly person. With a bushy white hair, and elegant old-faced. But sometimes looks younger than the faces of the workers who are even younger.
More about the house, often in an almost routine, the home also visited by seasonal workers who sell children's toys, as well as produce it in our home. Only in certain seasons, the details and I'll tell you, too. Grandpa's house for the proper functioning of many things, businesses and residences.
The house was storing almost all of our great family memory. Starting from my childhood is full of romance up, the days my mother lived alone without us in early 1979's, even until subsequent years when the house was switching function and ownership, it also keeps a long story.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.