aku bermimpi lagi, sebuah dinding di terra kaffee ala the new yorker, aku memilih sendiri kosakatanya aceh daily. menurutku ini manis, sederhana dan mewakili keseharian aceh yang dinamis. seperti gula dan kopi, seperti damai dan perang, seperti konflik dan reintegrasi.
aku ingin memasukkan 'kisah' tulisan dan gambar, lalu mengajak banyak orang menuliskan tentang acehnya sendiri. ini tentang aku, dia, kita dan aceh.
apapun bisa ditulisakan sepanjang itu bisa mewakili suara hati. sepanjang itu bisa membuang jengah dan rasa tak enak hati.
setiap kata, setiap gambar mestilah mewakili hati, tak peduli apakah itu rahasia sendiri atau keinginan dan mimpi.
aku duduk lagi, disudut terraa coffee, menyesap robusta, arabica tanpa gula. berharap ini bukan mimpi, cuma kesempatan yang tertunda hari.