Kata orang, karena aku tak merasa salah dengan yang kulakukan jadi aku tak tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi. Sejak kecil aku terbiasa memanggil ibuku dengan “kakak” sementara kalau memanggil nenek dengan panggilan “ibu”. Kebiasaan orang-orang di rumah memanggil ibuku “kakak”, karena anak paling tua, akibat keseringan mendengar sapaan itu aku juga ikut-ikutan memanggilnya begitu. Meskipun telah berkali-kali ditegur, tetap saja aku dan adik-adikku tak bisa menghilangkan kebiasaan memanggil ibu dengan sebutan “kakak”.
Orang orang dekat yang mengenal kami sudah terbiasa, paling hanya tersenyum simpul. Tapi bagi tamu yang asing, akan kebingungan dan menanyakan apakah ibu itu adalah kakaknya anak-anak (maksudnya kami?). Disitulah kelucuan itu terjadi, karena orang kemudian tertawa heran dan aneh dengan cara kami memanggil ibu kami.
Ibu ingat betul dengan cerita ini, karena selalu diprotes orang. Dan kisah ini menjadi kenangan lucu mengingat masa kecilku, yang tak lama aku nikmati bersama ibu, karena kemudian kami berpisah ribuan mil di sebuah tempat yang sangat asing pada mulanya, namun kemudian menjadi bagian dari hidupku juga.
My mother or my sister?
by hans@acehdigest
People who know someone close to us have been accustomed, most just smile. But for foreign guests, will be confused and ask if the mother is the sister of children (meaning us). There is where cuteness is happening, because people then laughed wonder and strange in a way we call our mother.
Mother remembered well with this story, because people always protested. And this story be funny to remember my childhood memories, which not long I enjoy with my mother, because then we split up thousands of miles in a very strange place at first, but later became part of my life, too.