Seingatku, ibuku adalah seorang guru, sesungguhnya ini tak begitu jelas, namun aku ingat bahwa ibuku lulusan sebuah sekolah guru agama, PGA di Wanayasa. Sekolah itu berada di pinggir jalan di Jalan Kesuma Kebumen, berada di pinggiran jalan sebelah kanan dari arah kota. Pinggiran jalan di depan sekolah itu ditumbuhi pohon asam jawa yang lebat, dan tua, mungkin di tanam sejak jaman belanda.
Entah di dalam foto, entah langsung aku lihat, seolah-olah aku masih bisa mengingat seragam sekolah yang dipakai ibuku, kalau tak salah hitam putih, mengenakan jilbab putih juga.
Ibuku orangnya energik dan bersemangat, kesan cenderung keras bahkan muncul di parasnya, tapi tidak ditahun-tahun ketika awal sekolah atau awal ketika baru melahirkanku. beliau manis, dengan senyumnya yang malu-malu, khas dan aku masih bisa mengingatnya hingga sekarang setiap kali melihat fotonya. Senyumnya tersembunyi tak dalam, jadi masih terlihat kehangatan di wajahnya.
Sebagai anak seorang pengusaha-wiraswastawan harusnya ibuku mudah saja menjalani hidup, namun yang aku tahu beliau orang yang mandiri dan sederhana. Mungkin beliau bermaksud menunjukkan kesungguhannya sebagai seorang ibu setelah melahirkan dan memiliki seorang putra yaitu aku, sehingga semua upaya dicobanya. Sifat itu salah satu yang aku kagumi dari beliau sampai detik ini. Beberapa kisah membuktikan hal itu, kelak aku juga akan menceritakan satu persatu secara runut jika mungkin. Setidaknya masih banyak hal yang menarik dari kisah sosok ibuku yang luar biasa itu.
My Mom
by hans@acehdigest
As I recall, my mother was a teacher, actually is not so clear, but I remember that my mother was a graduate of a school teacher of religion, PGA in Wanayasa. The school was located on the roadside at Jalan Kesuma Kebumen, located on a side road toward the right side of the city. Curb in front of the school was covered with lush tamarind trees, and old, may be planted since the Dutch era.
Whether in the photo, either directly I saw, as if I can still remember my mother used school uniforms, I think black and white, wearing white headscarves as well.
My mother was energetic and passionate person, impressions tend to be hard even appeared on his face, but not during those years when beginning a new school or early when giving birth. His sweet, with a shy smile, typical and I can still remember until now every time I see his picture. His smile was hidden inside, so it still looks warm on her face.
As the son of a businessman-entrepreneur should be easy to just live life my mother, but which I knew he was a self-reliant and simple. Perhaps he intends to show his seriousness as a mother after giving birth and had a son that I am, that all attempts tried. It's one trait that I admire about him until this moment. Some stories prove it, someday I'll tell you one by one to trace if possible. At least there are still many interesting things from my mother's story of a remarkable figure that.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)