Rumah kami berada di perempatan jalan dekat terminal dokar, tempat itu menjadikan rumah kami selalu ramai dengan para pedagang yang lalu lalang begitupun dimalam hari. Di hari tertentu dan malam tertentu, biasanya hari minggu ketika ayahku masih tinggal bersama kami, biasanya kami ditraktir makan. Kesukaannya adalah bakso yang dijajakan dengan gerobak keliling, lebih praktis, tinggal panggil, pesan dan makan. Biasanya baksonya disajikan dengan mangkok khas bergambar ayam jago, dengan senduk sop lengkung berwarna-warna, biru, merah dan hijau dongker.
Kebiasaan jajan ini, juga merupakan kenanganku ketika aku kecil, karena setiap kali mengingatnya aku juga mengingat saat-saat ayahku bersama dengan kami. Karena diwaktu tertentu aku jarang melihatnya, kata ibuku karena kesibukan ayahku kuliah di jogja, beberapa orang berbisik, kalau ayahku sedang melakukan semacam kerja pengabdian di tempat yang jauh, kadang-kadang dengan bercanda mereka bilang ayahku tak pulang lagi. Aku tak pernah mengganggapnya serius, karena aku cuma seorang anak kecil yang ketika itu berumur 6 tahun, dan masih di kelas 1 sekolah dasar, sementara dua adik laki-lakiku masih balita.
Aku mengingat saat makan bakso karena sebab tadi itu, karena seingatku begitulah kejadian yang sebenarnya, ketika ada ayahku rutinitas itu selalu bisa terulang. Dan ketika ayahku kemudian pergi jauh, aku tak pernah lagi menikmati saat jajanan itu. Jika mengandalkan ibuku, aku kuatir akan memberatkan simpanan uangnya. Atau barangkali ibuku tak pernah mentraktir kami karena hanya akan mengingatkan masa lalu dan bayangan ayahku yang selalu saja jauh dari kami ketika itu. Dan begitupun pada akhirnya ketika kemudian pergi jauh untuk waktu yang lama dan kembali lagi di tahun 1988 atau 1989 jika tak salah ingat itupun hanya untuk sesaat, sebelum juga membawaku pindah ke bandung.
Aku hanya bisa mengingat kisah ini selama kami tinggal di rumah pojok diperempatan jalan, aku tak pernah bisa mengingat apakah pernah ayahku juga membelikanku ketika kami tinggal di rumah kakek di jalan kusuma 31. Mungkin ayahku tak mau terkesan pamer dan menghamburkan uang, atau ada alasan lain yang membuatnya hanya mentraktir kami ketika kami tinggal di rumah pojok itu. Setidaknya itulah sedikit kenangan yang bisa kuingat dari ayahku. Mungkin ibu mengingatnya sebagai kisah yang lain, entahlah.
Rumah Pojok dan Bakso Keliling; Houses and Meatballs
by hans@aceh digest
Our house is at a crossroads near the terminal gig, where it makes our house was always bustling with traders passing as are at night. On certain days and certain nights, usually on Sunday when my father was still living with us, we are usually treated to a meal-meatball. His favorite is the meatballs are sold with a cart around, more practical, live call, message and eat. Usually served with a meatball bowl typical picture of a rooster, with a curved sop multicolor spoon, blue, red and green dongker.
This snack habits, is also the memories when I was little, because every time I remember it also remember the times when my father shared with us. Because certain in that time I rarely see it, said my mother because my father was busy studying at Jogja, some people whisper, when my father was doing some sort of service work in distant places, sometimes they jokingly said he was not home anymore. I never consider it seriously, because I'm just a little boy when it was 6 years old, it was still in grade 1 primary school, while the two younger brother was a toddler.
I remember when eating meatballs because the reason was that, because that's the truth as I recall, when my father was always able to repeat the routine. And when my father then went away, I never again enjoyed the snacks. If relying on my mother, I worry about saving money burdensome. Or maybe my mom never treat us as it will only remind of the past and the shadow of my father who's always away from us at that time. And as are in the end when then go away for a long time and back again in 1988 or 1989 if I remember correctly and even then only for a moment, before also taking me to move to Bandung.
I can only remember this story during our stay at home at intersection street corner, I can remember if my father ever bought me when we lived in my grandfather's house on the road kusuma 31. Maybe my father did not want to seem showy and wasting money, or are there other reasons that make his treat us only when we lived in the house corner. At least that I can recall few memories of my father. Perhaps the mother remembered it as another story, I do not know.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)