Di rumah pojok, masih dijalan kusuma juga, aku punya sebuah papan tulis besar. Panjang dan lebarnya memenuhi sebagian besar dinding ruang tamu. Jadi setiap kali tamu berkunjung kerumah, begitu membuka pintu akan langsung melihat papan tulis itu yang hampir setiap hari selalu dipenuhi dengan gambar karya aku dan adikku.
Ibu memang membiarkan kami berekspresi dengan menggambar, kami harus naik ke atas meja besar yang juga terdapat diruang tamu setiap kali kami harus menggambar. Dengan menggunakan kapur tulis yang selalu tersedia tak pernah habis kami menggambar apapun, aku tak ingat apakah ibuku selalu menyediakan kapur tulis itu atau aku mengambilnya dari sekolah dari sisa-sisa potongan kapur yang tak lagi terpakai. Tapi seingatku sesekali aku membelinya di pasar kecil di samping terminal colt.
Sebenarnya cara mengisi waktu dengan menggambar itu baik, cuma kadangkala kami nakal dan tak menyadari jika saat kami menghapus gambar dengan tangan maupun dengan penghapus, bubuk kapur itu beterbangan ke segala arah dibawa angin, sehingga bukan cuma baju kami yang putih tapi sekujur lantai juga dipenuhi bubuk itu. Dan yang paling tidak kami sadari sebenarnya kapur tidak sehat bagi kita karena bubuknya bisa terhisap dan bisa menyebabkan sesak nafas. Tapi seingatku kami jarang sakit, barangkali tidak diwaktu kecil karena setelah aku besar kemudian aku menjadi alergi debu dan sinusitis, yang menyebabkan aku bereaksi ketika hari hujan atau ketika udara dingin.
Tapi tidak dengan adik-adikku, mereka biasa saja, bisa jadi karena diantara kami bertiga pada awalnya, akulah yang paling aktif menggambar, dan kebiasaan itu kemudian terbawa sehingga setiap ada pelajaran yang mengharuskan aku menambahkan ilustrasi, maka aku akan berusaha menggambar dengan cara yang paling baik, detail dan aku usahakan semirip mungkin dengan gambar aslinya dan semua itu aku lakukan tanpa menjiplaknya, tapi menggambar dengan hati-hati dan teliti. Itu pula yang membuat aku menyukai detail dan desain yang tak biasa. Menurutku bentuk kemasan barang yang didesain dengan baik akan selalu menarik perhatianku dan dari waktu ke waktu minatku ke dalam bidang desain dan interior semakin besar, Meskipun sayangnya aku tak melanjutkan sekolahku ke bidang itu. Tapi rumahku aku hiasi dengan berbagai macam hiasan yang aku dapatkan idenya dari cara desainer menerapkan idenya ke dalam interior, aku cuma sedikit melakukan improvisasi dan modifikasi.
Tapi anehnya, ditahun-tahun ketika kemudian kami mulai bersaing dalam bidang menggambar, antara aku dan adikku aku ternyata kalah bakat. Mereka diam-diam memiliki talenta yang jauh di atasku dalam soal menggambar jadilah aku selalu nomor dua bahkan nomor tiga dalam setiap kali kompetisi menggambar. Tapi aku menyadari itu sebagai sebuah kebanggaan, karena kebiasaan kami dulu ternyata mengasah bakat kami tanpa kami sadari.
Meskipun begitu, Ibuku sebenarnya orang yang paling kuatir dengan papan tulis itu, tapi karena melihat keinginan kuat kami untuk menggambar yang hampir tak bisa dihentikan, akhirnya ibu berada di posisi yang sulit, dan membiarkan kami bermain dengan kapur karena diam-diam juga menunjukkan bakat kami dalam soal menggambar, meskipun sebenarnya ibu kuatir dengan debu kapur yang bisa membuat kami sakit. Ibu kadang-kadang membiarkan gambar itu untuk beberapa saat karena mungkin dirasa indah dan ingin dinikmatinya, bahkan menurutku biasanya kami sendirilah yang selalu menghapus gambar-gambar itu kapanpun kami mau, ketika kami mau menggambar yang baru dan papan itu masih dipenuhi dengan bekas gambar lama. Ibuku memang membanggakan kemampuan kami menggambar, melihat gambar dan ekpresi kami mungkin bisa menunjukkan bagaimana sesungguhnya perasaan kami. Ketika gembira, sedih, malas, riang, kesepian dan bisa jadi di satu waktu ibuku akan melihat gambar-gambar kami dan coba memahami bagaimana sesungguhnya perasaan kami, mungkin sambil tersenyum, mungkin haru, mungkin juga sedih karena kami menggambar sesuatu yang membuatnya menyadari bagaimana nasib kami sesungguhnya, atau segala kemungkinan yang bisa saja terjadi seperti halnya yang terjadi padaku di kemudian hari, berpisah jauh dengannya. Setidaknya papan tulis itu bisa mengisahkan banyak hal tentang kami dan perasaan kami setiap harinya tanpa kami sadari.
Blackboard
by hans@acehdigest
In the home corner, still in kusuma street also, I've got a big blackboard. The length and width to meet most of the living room wall. So every time guests visit home, when they opened the door will instantly see that board almost every day is always filled with drawings of me and my brothers.
Mom was letting us express by drawing, we must rise to the top of the table are also present in the living room every time we have to draw. Using chalk that is always available inexhaustible we draw anything, I do not remember if my mother always provide chalk or I take it from the school from the remnants of chalk pieces that are no longer in use. But as I remember sometimes I buy it in a small market next to the terminal colt.
Actually how to fill the time with the drawing was good, just sometimes do not realize we were naughty and if when we remove the image by hand or with an eraser, chalk powder was flying in all directions in the wind, so it's not just make our white clothes but all over the floor but also filled with powder it. And most do not realize we were actually lime is not healthy for us because the powder can be inhaled and can cause shortness of breath. But as I recall we were rarely sick, perhaps not at a time when we small because after I was big then I became allergic to dust and sinusitis, which caused me to react when it rains or when the air is cold.
But not with my siblings, their ordinary course, it could be because among the three of us at first, I was the most active drawing, and then carried the habit so that whenever there is a lesson that requires me to add illustrations, so I'll try to draw in the most well, the details and I try as closely as possible to the original image and all that I do without tracing them, but drawing carefully and thoroughly. It's also what makes me love the detail and design that is not unusual. I think the form of packaging of goods that are well designed will always attract my attention and my interest from time to time in the field of interior design and the greater, though unfortunately I did not continue my school to the field. But I decorate my house with various kinds of ornaments that I got the idea from the way the designer to implement their ideas into the interior, I'm just a little improvising and modifications.
But oddly enough, during those years when we started to compete in the areas of drawing, between me and my brother and I was losing talent. They secretly have a talent that far above me in the matter of drawing I always be number two and even numbers three in each drawing competition. But I realized it as a pride, because we used it a habit to hone our talents without our knowing it.
Even so, my mother is actually the person most concerned with the board, but the sight of our strong desire to draw an almost unstoppable, eventually the mother was in a difficult position, and let us play with chalk because secretly also show our talents in the matter of drawing, even though the mother concerned about the chalk dust that can make us sick. Mom sometimes let the picture for some time as may be considered beautiful and want to enjoy, even I think usually we ourselves always delete the images whenever we want, when we want to draw a new one and the board is still filled with old image. My mom is proud of our ability to draw, view pictures and expressions we might be able to show how we really feel. When happy, sad, lazy, carefree, and can be lonely at one time my mom would see pictures of us and really try to understand how we feel, perhaps with a smile, perhaps emotion, may also sad because we draw something that made her realize how fate we really are, or all possibilities that can happen as happened to me in later life, from far away with my mom. At least the board can be told many things about us and our feelings every day without us knowing it.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)