Bendanya termasuk besar untuk ukuran radio, hampir sebesar kotak televisi yang kita kenal sekarang dengan ukuran kurang lebih 50 inchi. Berbentuk persegi panjang dengan kain penutup berbahan tebal dibagian depannya. Ada deretan tunning pencari siaran dengan alat pemutar yang besar seperti tombol pemutar pada kompor gas atau mesin cuci. Radio transistor itu berwarna peach dan kream, indah sekali, karena di masanya hanya beberapa orang yang bisa memiliki benda itu, karena televisi juga masih terbilang jarang dipunyai oleh rumah tangga.
Mungkin kakek membelinya, atau hasil barter dari bisnisnya. Yang jelas radio itu menghiasi rumah kami sejak lama. Radio itu kami letakkan di antara ruang tengah dan dapur, di kaki tangga dekat loteng kakek. Sekaligus digunakan untuk penghias dan pembatas ruang.
Namun sayangnya di tahun yang tak bisa kuingat, barangkali 1976 atau 1977, aku merusak transistor radio itu, dengan membuka bagian belakang radio dan menarik transistornya itu sendiri. Berupa tabung kecil bening yang berada tepat ditengah radio, seperti jantung bagi manusia. Ketika aku tarik dan putus, maka radio itu berhenti tak lagi bisa bersuara. Kata ibuku, aku memang sering nakal, dengan menjadikan bagian belakang radio itu sebagai tempat persembunyian seperti bagian lemari. Aku masuk ke dalamnya dan tidak memperdulikan apapun yang aklu lakukan termasuk merusak bagian dalam radio yang aku lakukan tanpa aku sadari.
Meskipun kakek sempat marah dan gusar, tapi apa mau dikata semuanya sudah terjadi. Beberapa usaha pernah dilakukan oleh kakek dengan mencari barang pengganti transistor itu, namun terlalu sulit karena ketika itu radio itu telah menjadi barang yang sangat langka onderdilnya. Dan kemungkinan memang tidak lagi diproduksi di pabriknya.
Maka jadilah radio itu barang rongsokan, dan fungsinya berubah menjadi meja dan tempat hias pembatas ruang. Bertahun- tahun aku tak memperdulikan dan ketika kusadari itu sebagai benda yang bernilai tinggi namun semuanya terlambat karena radio transistor telah lenyap tak tahu kemana. Terutama sepeninggal kakek, karena kemudian rumah itu ditempati oleh pamanku.
Transistor radios
by hans@acehdigest
Large for the size of objects including radio, television box almost as big as we know it today with a size of approximately 50 inches. Is a rectangle with a thick cloth made from front section. There is a row of search tunning broadcast with a big player like the player on a gas stove or washing machine. Transistor radios and kream peach-colored, beautiful, because in his time only a few people who could have it, because television is still relatively rarely possessed by the household.
Maybe my grandfather bought it, or the result of business bartering. What is clear is that radio decorate our house for a long time. We put the radio in between living room and kitchen, at the foot of the stairs near the attic grandfather. Once used to decorate and a room divider.
But unfortunately in the years that I can not remember, maybe 1976 or 1977, I damaged the transistor radio by opening the back of the radio and pull, transistor itself. Nodes form a small tube which is right in the middle radio, such as the heart of human. When I drag and drop, then the radio stopped no longer have a voice. Said my mother, I was often naughty, by making the back of the radio as a hiding place as part of the cabinet. I got into it and disregard anything that I do include damage to the inside of the radio which I did without me knowing it.
Although my grandfather was angry and upset, but what can I say everything is happening. Some effort was made by my grandfather to look for a replacement item of transistors, but when it's too difficult because the radio has become a very rare item spare parts. And chances are no longer manufactured in the factory.
Then be that radio junk, and its functions turned into a table and place decorative room divider. For years I did not care and when I realized that as a high-value items, but it's too late since the transistor radio was gone did not know where. Especially after the death of my grandfather, because then the house was occupied by my uncle.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)