Kisah ini sebenarnya konyol dan lucu. Karena aku masih anak-anak, dan lumrah rasanya jika anak-anak berkelahi dan bermusuhan dengan teman karena sebab-sebab kecil dan sepele. Aku juga pernah terlibat perseteruan model begitu, meskipun bila aku mengingatnya kembali kejadiannya sangat berbahaya sekali, terutama jika kami tak saling menjaga emosi.
Rumah kami sebenarnya tak terpaut jauh, hanya beberapa meter dipisahkan pagar belakang rumah. Aku biasanya mencari potongan logam di depan rumahnya untuk mencari uang tambahan, jadi sebenarnya kami juga berteman baik. hanya karena dalam beberapa permainan umbul mereka kalah, mereka tak terima kekalahan, akhirnya terpancing menjadi permusuhan kecil, mulai dari beradu mulut sampai beradu kreasi senjata.
Di musim permainan panahan, kami maksudku aku dan teman di belakang rumahku, Anto dan Andung kembali terpancing bermusuhan, dipicu oleh urusan gambar tadi ditambah kebiasaan mereka yang sedikit nakal, lalu kami bersaing membuat senjata untuk saling mengalahkan, dan fatalnya kami memilih panah, yang sangat berbahaya, karena mata panahnya kami sengaja asah setajam mungkin untuk bisa mengalahkan. Meskipun tidak sampai menimbulkan insiden berdarah.
Ketika perlombaan persaingan itu dimulai, kami saling membuat panah dan busurnya, kalau ukurannya kalah, kami akan pulang kerumah dan membuat ukuran yang lebih besar lagi, begitu seterusnya berulang, sehingga tanpa kami sadari kami justru membuat panah dan busurnya berlomba mana yang lebih besar, bukan mana yang lebih cepat bisa menjangkau lawan, hasilnya kami justru menjadi bahan olok-olokan para orang dewasa yang mengganggap kami tidak saja sedang melakukan sesuatu yang berbahaya tapi juga lucu.
Bayangkan saja jika ukuran busurnya sudah lebih besar dari badan anak-anak, sehingga untuk menarik anak panahnyapun tangan kami tak lagi sampai, tapi kami tetap juga membuatnya karena dalam pikiran kami ketika itu, jika busurnya besar maka kami bisa mengenai musuh dengan lebih keras dan mematikan. Padahal ukuran sebenarnya bukan pada besar tapi pada bentuk yang paling ideal yang bisa membuat anak panah melesat dengan keras, terutama jika karet penarik busurnya berukuran tepat. Tapi namanya anak-anak, persaingan itu justru membuat kami jadi tambah konyol.
Giant Arrow
by hans@acehdigest
This story is actually ridiculous and funny. Because I was a child, and it feels natural when the children were fighting and feuding with friends for reasons of small and trivial. I also have been involved feud model so, although if I remember it happened is very dangerous, especially if we do not keep emotions to each other.
Our house is actually not far away, just a few yards separated the fence behind the house. I usually look for pieces of metal in front of his house to look for extra money, so actually we are also good friends. just because in some games they lost pennant, they did not accept defeat, finally goaded into hostilities small, ranging from arguments to the creation of weapons clashing.
In the game of archery season, we I mean me and my friends behind my house, Anto and Andung again provoked hostile, fueled by images affairs had added their habits are a little naughty, and we compete to make weapons to outdo each other, and we chose the fatal arrow, which is very dangerous, because we deliberately hone his bow eye as sharp as possible to be beat. Although it does not lead to a bloody incident.
When the race competition began, we had to make arrows and bow, if size is less, we will go home and make a bigger size, and so on repeatedly, so without us knowing we would make an arrow and the bow where the larger race, not Which is faster to reach the opponent, our results are precisely the subject of derision the adults who do not just assume we're doing something dangerous, but also funny.
Just imagine if the size of the bow was bigger than the bodies of children, so as to attract children the arrow our hands no longer up, but we also make it because in our minds when it is, if the bow is big then we can about the enemy with more hard and deadly . Though the actual size is not at large but in the most ideal form which can make arrows with a hard shot, especially if appropriately sized rubber bow roller. But his children, the competition that just made us become even more ridiculous.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)