Aku seringkali merasa terlalu berkeras hati. ayahku mengganggapnya justru "cuek", bisa jadi mungkin apatis. aku sadari memang begitu, karena jika aku mendengar ada saudara atau siapapun terkena musibah, aku dengan cepat menerjemahkannya dengan memang sudah begitu adanya.
Orang-orang bertanya apa aku tidak merasa sedih dengan kepergian nenekku?, aku bilang aku bisa merasakannya dengan normal, hanya saja aku tak mau berpanjang-panjang dengan kesedihan. jadi aku berusaha mengobatinya dengan membuat semuanya tidak terlalu berlebihan dan lumrah.
Aku juga tak pernah merasa tak seharusnya orang berlama-lama sedih, karena itu hak orang dan orang juga berbeda-beda dalam merasakan sebuah kesedihan, jadi apa pasal aku harus merasa kesal dengan kesedihan orang, berlebihan sekalipun karena barangkali begitulah ekpresi dan caranya menghilangkan kesedihan dan beban hati.
Namun aku tak pernah bisa membayangkan jika aku kehilangan ibuku, karena dalam hati kecilku, ketakutanku yang paling dalam adalah kehilangan ibuku, karena banyak cerita dan masa lalu yang kami bagi dua dalam banyak catatan tertulis maupun tidak. Apalagi dengan kondisiku hari ini yang lama tidak bertemu, aku memimpikan pertemuan itu meskipun entah kapan saatnya.
Aku merasa masih punya hutang budi yang harus aku balas, meskipun ibuku seperti juga matahari tak pernah meminta balasan apapun untuk semua kasih sayang dan kehangatan yang sudah dicurahkan. justru karena itulah cinta, kasih sayang kita sudah seharusnya untuk ibu.
Untuk satu hal ini, sekalipun berandai-andai kehilangan aku tak sanggup memikirkannya dan untuk yang satu ini juga aku tak pernah menahan jika aku meneteskan air mata. karena itu satu-satunya cara untuk bisa meringankan bebanku.
Kecuali jika saatnya memang "harus" tiba, tak sesiapun bisa berkehendak, dan aku hanya bisa mengirim doa, berharap Allah mendengarkan dan mengabulkan doa-ku, agar memberi tempat paling mulia disisi-Nya.
Begitulah kehidupan memiliki caranya sendiri untuk mengingatkan kita, mengajarkan kita tentang bagaimana seharusnya memilih sebuah sikap menjadi bagian dari kepribadian kita dan memberi warna yang berbeda-beda bagi setiap pribadi yang berlainan
About A "Lost"
by hans-acehdigest
I often feel too dead-set. My father actually consider it "cool", it could be possible apathy. I realize it is, because if I hear any relatives or anyone else affected, I quickly translated it already so there.
People ask me what I do not feel sad at leaving my grandmother?, I said I can feel normal, it's just that I do not want a long-winded with grief. so I tried to treat it with to make it all not too excessive and habitual.
I also never felt people should not linger sad, because it is the right of people and people also vary in feel a sadness, so what chapter I should feel annoyed with sadness, because maybe that's overkill though expressions and how to eliminate the grief and the burden of liver.
But I never could have imagined when I lost my mom, because in my little heart, the deepest fear is losing my mother, because a lot of stories and past us for two in many written records or not. Especially with my condition today that long time no see, I dreamed of meeting although who knows when it's time.
I feel they have a debt of gratitude that I have to reply, although my mother as well as the sun never asked any replies for all the love and warmth that has been poured. precisely because of that love, our love for granted to the mother.
For one thing, despite losing suppose I could not think about it, and for this one as well I never hold back when I was moved to tears. because it was the only way to get relieve my burden.
Unless time is a "must" arrive, not sesiapun be willing, and I can only send a prayer, hoping that God hears and answers prayer me, in order to give the most precious of his hand.
That life has its own way to remind us, to teach us about how to choose an attitude to be part of our personality and give a different color for each person in different
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)