Ibuku paling tak bisa diam, dinamis, terus bergerak, mengikuti hati dan pikiran. aku melihatnya tak pernah lelah, selalu saja ada yang menarik perhatian dan minatnya. aku sempat berpikir, barangkali dalam diamnya bisa memancing ibu memikirkan terlalu banyak hal yang membebani sehingga ibu berusaha melupakannya dengan melakukan banyak hal.
Pagi diantara riuh dan kesibukan dapur, rumah, membangunkan anak-anak sekolah dan menyiapkan sarapan pagi dengan sesekali mengomel karena kami semua lalai, dengan ritual mandi pagi, dan terutama sarapan karean dilalaikan dengan membuang-buang waktu. dan seringkali membuat kami terburu-buru ke sekolah, tapi tetap dibekali dengan senyum mengembang.
Mungkin waktu-waktu diantara kami sekolah dan sebelum pulang adalah waktu yang melegakan, tidak diganggu dengan riuh dan kenakalan anak-anak. Tapi rumah biasanya juga menjadi senyap, kecuali para pekerja di workshop kakek yang tengah bekerja sambil bercanda-canda sesama pekerja yang sebaya.
Tapi tetap saja ibuku dipenuhi kesibukan membereskan rumah, menyiapkan bakal makan siang sebelum kami pulang. sesekali jika luang dihari libur minggu, ibuku engajakku jalan-jalan ke rumah kerabat atau teman di Karang Sari. membebaskan diri dari rutinitas, karena sebagai ibu rumah tangga sejati ibuku memang tak pernah bekerja formal di luar rumah. Meskipun itu kemudian menjadi sisi lemahnya, karena kami kekurangan secara finansial untuk kebutuhan-kebutuhan kami selain makanan.
Tapi ibuku mewariskan kerja keras, semangat, gigih dalam banyak hal yang sedikit banyak aku warisi hingga hari ini. Sungguh sebuah kebanggaan dan kebahagiaan jika kita bisa memenuhi harapan, atau setidaknya ada bagian dari ibuku yang bisa aku ikuti dan membawa kami menjadi lebih baik di sebuah masa nanti.
My Mom and Works
by hans-acehdigest
My mom can not keep quiet most dynamic, constantly moving, to follow their hearts and minds. I saw it was never tired, there's always that attracts attention and interest. I was thinking, maybe the mother's silence may provoke thinking about too many things that weighed so she tried to forget it by doing a lot of things.
Morning amongst the hectic and busy kitchen, home, wake up the kids school and preparing breakfast with occasional grumbling because we were all negligent, the ritual bath in the morning, and especially breakfast because neglected by wasting time. and always made us rush to school, but still armed with a smile.
Maybe time to time between our school and before going home was a relief, is not bothered by boisterous and juvenile delinquents. But the house is usually also a silent, except the workers who were working grandfather workshop playfully joked co-workers the same age.
But still busy cleaning the house she met, will prepare lunch before we went home. occasionally if spare the Day holiday week, my mother took me a walk to the homes of relatives or friends in Karang Sari. break free from the routine, because as a true housewife mother had never worked outside the home formal. Although it later became weak side, because we lack financially for our needs other than food.
But my mother bequeathed hard work, enthusiasm, indomitable in many ways is a bit much I have inherited today. It's a pride and joy if we could meet expectations, or at least a part of her that I can follow and take us to be better at a later time.
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)