Aneh aku tak ingat sama sekali bagaimana bentuk es ini entah sekedar es serut atau es dogger atau es krim yang diolah kasar?. Padahal aku bukan cuma tergila-gila tapi juga melakukan hal gila untuk bisa meminumnya lebih dari sekali!. Di jual dengan gerobak pikul, dengan deretan pikul di kanan-kirinya digunakan untuk menyangkutkan gelas jadi kita sebagai pembeli dengan mudah dapat mengambil gelas dan menyodorkannya ke penjualnya untuk mendapat layanan pertama.
Karena kalau menunggu penjualnya yang mengambilnya itu berarti kita harus antri betul, padahal peraturan tak tertulis adalah, siapa yang memegang gelas dahulu dan dengan cepat menyodorkannya kepada penjual berarti dialah yang harus dilayani duluan. Akibatnya, perselisihan dan persaingan berebut posisi menjadi pemandangan yang seru juga menjengkelkan, belum lagi diwarnai pertengkaran dan perkelahian. tapi begitulah anak-anak memainkan masanya, sepertinya semuanya serba boleh. Padahal untuk pembelajaran antri lebih baik, tapi siapa mau antri jika yang datang duluan diserobot oleh yang datang belakangan. Jadi model berebut gelas menjadi satu pilihan dan kisah tersendiri.
Di dalam blunder inilah seringkali kecurangan juga bermain, aku pernah mencobanya. Sebenarnya kejadian persisnya tak pernah aku rencanakan, karena aku termasuk jenis anak baik, begitu menurut pendapat teman-temanku, jadi "peristiwa aneh" ini tak pernah masuk dalam rencana jahatku sekalipun.
Ketika rebutan gelas tengah berlangsung dan penjual disibukkan dengan mengisi gelas dengan es serut manis, aku juga menyodorkan gelasku, aku menyodorkan asal tanpa maksud apapun tapi kebetulan terisi dengan cepat karena diantara kerumunan tangan mungkin aku mendorong gelasku agak maju ke depan dan menyebabkan terkesan aku anak paling duluan menyorongkan gelas jadi dengan cepat diisi, dan setelahnya, inilah saat yang tak kulupakan itu tiba-tiba, si penjual juga menyodorkan aku kembalian 4 rupiah, padahal aku cuma membayarnya dengan satu rupiah persis seharga 1 gelas kecil es serut tadi. Maka tanpa aku komentari aku langsung menarik dan mengiyakan saja kalau aku memang membayar dengan keping 5 rupiahan dan 4 rupiah itu adalah jatah kembalian uangku.
Nah disitulah aku mulai menyadari bahwa ternyata jahat itu bisa "diciptakan" oleh keadaaan atau ketidaksengajaan. Berikutnya aku memainkan trik aneh itu setiap kali aku tak punya pilihan lain, uang tak ada sementara rasa haus tak tertahankan. Aha, anehnya aku selalu berhasil setiap kali menggunakan trik memanfaatkan blunder rebutan gelas, tapi aku akui aku cuma melakukan beberapa kali dalam kondisi terdesak, selain itu aku tak berani khusus untuk iseng atau tak butuh benar es serut itu. Begitulah aku rupanya pernah memainkan trik berbahaya dan jahat, tapi aku berusaha untuk memaafkan diriku sendiri dengan tak pernah melakukannya lagi karena aku sadari kemudian penjual es serut pastilah sudah bekerja keras untuk menjualnya dan aku dengan jahat 'mempermainkannya'.
Shaved ice or Dogger?
by hans-acehdigest
Strange I can not remember at all how this form of either ice or ice just shaved ice or ice cream dogger treated rough?. Though I'm not only crazy but also do something crazy to be drinking more than once!. Sold with carts bear, bear with rows on either side are used for glass to associate as a buyer so we can easily pick up a glass and handed it to the dealer to get service first.
Because if you wait for the seller to take it that means we have to queue very well, but the unwritten rule is, who's holding the glass first and quickly handed it to the seller means he who should be served first. As a result, disputes and competition jockeyed for position to be an exciting scene is also annoying, not to mention the quarrels and fights marred. but that's how the kids play time, it seems everything is allowed. Yet for better line learning, but who would come first in line if that came appropriated by the latter. So the scramble model of glass into an option and its own story.
In the blunders often fraud is also playing, I never tried it. Actually, the exact events I never want to, because I'm including the kind of good kids, so in the opinion of my friends, so "unusual event" was never included in the malicious intent though.
When the fight was in progress and sellers glasses preoccupied with filling a glass with shaved ice sweetened, I also held out my glass, I thrust home without any intention but it happened quickly filled with hand among the crowd because maybe I pushed my glass slightly forward and cause the child impressed me the most first pushed the glass to be filled quickly, and after that, it's time to forget that not all of a sudden, the seller also offered me return four rupiahs, and I just paid him one rupiah just for a small glass of shaved ice earlier. So I went without my commentary interesting and just said yes if I was paying with a chip 5 rupiah and 4 rupiah return my money it is allotted.
Well that's where I began to realize that in fact it could mean "created" by the circumstances or inadvertence. Next I played a strange trick that every time I had no other choice, there's no money while the thirst is unbearable. Aha, strangely I always managed to trick each time using a bone of contention glass using a blunder, but I admit I just did a few times in a desperate condition, other than that I dared not for fun or shaved ice really did not need it. Apparently that's how I've played a dangerous and wicked trick, but I'm trying to forgive myself to never do it again because I realized then shaved ice vendor must have worked hard to sell and I mean 'a trick'
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)