Sungguh yang tak pernah bisa kubayangkan adalah ketabahan ibuku, aku tak bisa dengan pasti memilih kata apa yang tepat untuk menggambarkan ketabahannya. Mungkin bagi banyak orang tak ada yang bisa sebaik ibuku, mungkin banyak hal yang dipertimbangkannya sehingga beliau menjadi begitu kuat. Mungkin juga ada harapan di hati kecilnya bahwa semua hal yang sedang terjadi adalah cuma mimpi dan tak sungguh-sungguh sedang terjadi padahal sedang dirasakan dan dialaminya langsung.
Menurut yang bisa kuingat, dari cerita ibukku, ketika adikku yang ketiga lahir dan ayahku harus meninggalkan ibuku untuk "sekolah" dan kemudian aku ketahui menjadi perjumpaannya yang terakhir karena "perpisahan" yang tak kuketahui alasannya. Aku tak bisa bayangkan bagaimana perasaanya, sendiri, tanpa teman kecuali ketiga anak yang pastinya juga sangat merepotkan, karena masih kecil. rumah juga sebenarnya tak nyaman betul karena kondisinya yang sederhana dan serba kekurangan. Aku bayangkan tak ada satupun hal yang bisa diharapkan dari rumah dan kemungkinan masa depannya, kecuali kekuatan dan ketabahan dari ibuku demi ketiga anak laki-lakinya.
Tapi dengan semua beban itu ibuku masih mengangkatkan koper-kopernya ke becak yang juga diusahakan dicarinya untuk mengantarkan suaminya berangkat jauh. Hari masih gelap, karena baru usai subuh, bahkan menurut kisah yang lain ibuku bahkan mengantarkan ayahku ke stasiun untuk perjumpaannya yang terakhir. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kesedihan, suasana hati dan pikiran ibuku. Apakah sungguh-sungguh akan bisa hidup dengan ketiga anaknya?, bagiku karena ibuku sebaik malaikat semuanya bisa dilaluinya dengan hati yang keras atau dipaksakan agar keras menghadapi cobaan.
Aku bayangkan seandainya aku besar ketika itu, aku akan membantunya dengan apapun yang aku bisa, sayangnya ketika itu aku kecil dan aku justru yang mengganggu pikiran karena tingkah lakuku yang belum memahami bagaimana hidup getir yang sedang berlaku. Begitupun aku mengalami kisah sedih dan dapat merasakannya, makan sebungkus bersama, membeli susu sapi segar untuk menjaga adik-adik tetap sehat dan banyak hal yang dilakukan ibuku agar membuat kami tetap membuatnya bahagia dan sehat.
Menurutku itu adalah saat yang paling menggetarkan dari seluruh kisah ibuku karena dihari-hari sesudahnya kami menghadapi banyak kisah dan rasa yang sulit kami harapkan bisa kami ingat dengan baik, bahkan jika bisa kami lupakan dan buang jauh. Tapi itulah masa lalu, tempat dimana kita pernah berpijak, sehingga kita bisa terus melangkah menciptakan hari-hari baru satu demi satu hingga kita sampai di masa depan yang sungguh sangat berbeda.
My mother and fortitude
by hans-acehdigest
It could never imagine was grit my mother, I can not exactly choose what the right words to describe perseverance. Perhaps for many people there's nothing can be as good mother, maybe a lot of things into consideration that he is so strong. There may also be hope in his heart that everything that is happening is just a dream and not actually happening when being felt and experienced directly.
According as I can remember, from the story ibukku, when the third sister was born and my father had left my mother for a "school" and then I know to be the last encounter as "farewell" I did not know why. I can not imagine how her feelings, alone, with no friends except the three children must also be very troublesome, because it is still small. the uncomfortable truth is also true because the condition is simple and underprivileged. I imagine there was no single thing that can be expected from the home and possible future, but the strength and fortitude of the mother for the sake of three sons.
But with all that she still mengangkatkan load his luggage into the rickshaw which also attempted to deliver her husband left looking away. It was still dark, as new after dawn, even according to another story that my mom even drove my father to the station for the last encounter. I never could imagine how sadness, mood and thoughts of my mother. Was this really going to be able to live with her three children?, As an angel to me because my mom has taken to heart everything can be harsh or forced to be hard to face trial.
I imagine if I was big at the time, I'll help with whatever I can, unfortunately, but I was small, and it bothers her because of the behavior of children who do not understand how bitter life is valid. Likewise I had a sad story and can feel it, eat a pack together, buy fresh milk for guard brothers stay healthy and a lot of things my mother did to make us keep him happy and healthy.
I think it was the most thrilling moment of the whole story of her early days afterward because we face many difficult stories and flavors that we hope we can remember it well, even if we could forget and throw away. But that's the past, the place where we never rests, so that we can continue to step creates a new day one by one until we get to the future that it is very different
Label
10 tahun tsunami.
(1)
2013
(1)
acehku
(1)
Adikku.
(1)
Aku
(5)
Among-among
(1)
Anak-anak
(1)
Anak-Anak Dikutuk
(1)
Angka ajaib
(1)
aqiqahku
(1)
Ayahku
(1)
babak baru
(1)
bakso
(1)
Barzanji
(1)
batu cincin
(1)
belimbing
(1)
Belut Loch Ness
(1)
Belut Sawah; Mancing Belut
(1)
Bibiku
(2)
bioskop misbar
(1)
birtdhday party
(1)
bisnis keluarga
(1)
busur dan panah
(1)
cafe
(1)
capung
(1)
Celengan bambu
(1)
China's Neighbords
(1)
Cibugel 1979
(1)
Cibugel Sumedang
(2)
cinta bunda
(1)
coffee
(1)
cracker
(1)
Curek; Inflammation
(1)
Dapur nenek
(1)
dejavu
(1)
Dian Kurung
(1)
distant relatives
(1)
Dremolem Or Dream Of Land
(1)
es dogger
(1)
es goyang
(1)
es serut
(1)
Fried Sticky Rice
(1)
Gadis Kecil
(1)
gambar desain
(1)
gambarku
(1)
Gandrung Mangu
(2)
golek;nugget cassava
(1)
harmonika kecilku
(1)
Ibuku
(11)
Ibuku Atau Kakakku?
(1)
Ikan
(2)
ikan dan ular
(1)
iseng
(1)
jalan kolopaking
(2)
Jalan Kusuma
(2)
jangkrik Jaribang Jaliteng
(1)
Jenang Candil
(1)
jogging
(1)
Juadah
(1)
Juz Amma
(1)
kakek dan nenek
(3)
kakekku
(3)
kecelakaan fatal
(2)
kelahiranku
(1)
Kelas Terakhir; the last class
(1)
Kembang api
(1)
kenangan
(1)
Kerupuk Legendar
(1)
kilang padi
(1)
Klapertart Cake
(1)
kolam ikan masjid
(1)
koleksi stiker
(1)
koleksi unik
(1)
koplak dokar dan colt
(1)
kota kecil dan rumahku
(1)
Kue tape
(1)
Kutawinangun
(1)
Lanting
(1)
Lebaran
(1)
little cards
(1)
Loteng rumah
(1)
lotere
(1)
lottery
(1)
mainan anak-umbul
(1)
makan
(1)
makkah
(1)
Malam Jum'at
(1)
Mancing Belut
(1)
masa kecil
(11)
masa kecil.
(1)
masa lalu
(3)
masjid kolopaking
(1)
meatballs
(1)
Mengaji
(1)
menu berbuka
(1)
Mercon
(1)
Minum Dawet
(1)
morning walk
(1)
my
(1)
my birth
(2)
my first notes
(6)
my mom
(4)
my note
(27)
Nama ibuku
(1)
Nenek Sumedang
(1)
new round
(1)
new year
(2)
others notes
(1)
ours home
(1)
padi sawah wetan
(2)
pande besi
(1)
Papan Tulis
(1)
Pasar dan Ibuku
(1)
Penculik dan Bruk
(1)
Pencuri
(1)
Perayaan
(1)
Perjalanan 25 Tahun Bag. Pertama
(1)
personal
(1)
Puasa
(3)
radio transistor
(1)
ramadhan
(1)
Roti dan Meriam Kauman
(1)
Rumah Ban
(1)
Rumah Kakek dan Nenek
(5)
rumah karang sari
(1)
rumah kecil di pojok jalan
(4)
rumah kelinci
(1)
rumah kutawinangun
(1)
Rumah Pojok
(1)
rumahku
(1)
Sarapan Apa Sahur?
(1)
saudara jauh
(1)
sawah utara
(1)
sawah wetan
(2)
SD Kebumen
(1)
Sepeda dan Meteor
(1)
shake es
(1)
shalat jamaah
(1)
sintren
(1)
special note
(1)
Starfruit for Mom
(1)
Stasiun Kereta Api
(2)
Sumedang 1979
(1)
Sungai Lukulo.
(1)
tahun awal
(17)
tahun baru
(1)
Taman Kanak-kanak
(1)
Tampomas I
(1)
tanteku
(2)
Tetangga Cina
(1)
The magic Number
(1)
tradisional
(1)
tsunami 2014
(1)
Ulang tahun
(1)
Visionary grandpa
(1)
Wayang Titi
(1)